Termenung


Sendiri ku disini
Termenung dalam sepi
Memikirkan setiap masalah yang ku hadapi
Tanpa mengetahui apa yang harus aku lakukan.

Tak ada yang mampu menemani kesendirianku
Dan tak ada yang mampu mendengarkan keluh kesahku
Selain dia,
Buku harianku.

Hanya dialah yang tahu tentang semua isi hatiku.

Kuambil dan kubuka buku harianku
Kucoba merangkai perjalanan hidupku
Dan kucoba ceritakan semua keluh kesahku.

Ketika kurasa lelah tanganku menulis
Aku mulai menyadari
Betapa banyak keluh yang ku tulis dalam buku harianku.

2 thoughts on “Termenung

Tinggalkan Balasan ke Faiqotul Izzatin Nikmah Batalkan balasan